Friday, December 17, 2010

Study Kasus Strategi Bersaing Pada PT. Sosro

1.FAKTA
Masyarakat Indonesia sangat doyan minuman teh. Hasil survei oleh berbagai lembaga riset antara lain AC Nielsen, MARS dan SWA, sejak tahun 1999 hingga kini menunjukkan, tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai lebih dari 95 persen. Itu artinya, minuman teh nyaris telah atau pernah dikonsumsi oleh setiap anggota masyarakat. Bahkan riset dari MARS di lima kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Semarang, menunjukkan, penetrasi pasar oleh minuman teh lebih tinggi dari minuman kopi yang hanya dikonsumsi oleh 79 persen penduduk Indonesia khususnya di perkotaan. Meski belum ada data atau statistik yang pasti, namun persentase terbesar dari penjualan teh masih dipegang oleh teh bubuk, lalu disusul oleh teh dalam kemasan botol dan selanjutnya teh dalam kemasan lain seperti teh celup, tehinstan,danlain-lain. Membicarakan produk teh dalam kemasan botol, selama hampir satu dekade hanya ada satu nama yang melekat, yaitu Sosro. Boleh percaya, boleh tidak, jika untuk produsen teh seperti PT Duta Serpack Inti (DSI) kontribusi terbesar bagi pemasukan perusahaan berasal dari produk teh bubuk dan sebagian kecildaritehcelup. Namun pada Sosro justru kontribusi terbesar datang dari penjualan teh botol. Sulit mendapatkan statistik yang pasti, namun dengan fakta di lapangan di mana hampir setiap toko, kantin, warung pinggir jalan, semuanya menjual produk teh botol, diperkirakan lebih dari 90 persen pemasukan Sosro adalahdaritehbotol. Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei DarussalamdanAmerikaSerikat. Ditilik dari siklus hidupnya, produk teh botol Sosro telah berada pada fase mature. Menyadari ini, Sosro pun mengantisipasi dengan meluncurkan Fruit Tea, minuman teh dalam kemasan botol dengan campuranrasadanaromanonjasmine. Sejak diluncurkan 2-3 tahun silam, tampaknya respons masyarakat terhadap produk Fruit Tea, semakin baik. Pengamatan SH selama ini, jika dulunya belum banyak warung yang menjual produk Fruit Tea, namun kini di mana ada teh botol Sosro, di situ pula dijual Fruit Tea. Freshtea Belakangan, dalam kurun waktu satu setengah tahun terakhir, dominasi Sosro mulai “digoyang” oleh masuknya pemain baru di bisnis minuman teh dengan nama besar bahkan mendunia. PT Coca Cola Amatil Indonesia meluncurkan produk teh dalam kemasan botol dengan nama Freshtea. Belakangan, untuk menjangkau segmen konsumen yang lebih besar lagi, di akhir tahun 2002 Coca-Cola menyediakan Freshtea dalam kemasan kotak yang diistilahkan sebagai kemasan santai. Mengutip ucapan dari Sanjay Guha, Managing Director PT Coca-Cola Indonesia, pasar minuman siap saji khususnya teh di Indonesia belum berkembang. Pihaknya melihat ini merupakan potensi besar yang dapat dikembangkan. “Teh adalah minuman yang sangat populer dan sudah menjadi tradisi bagi bangsa Indonesia. Kami memiliki komitmen untuk mempersembahkan kepada konsumen minuman teh siap saji yang berkualitas dengan cita rasa terbaik,” katanya. Apalagi sebutnya, konsumsi produk Coca-Cola di Indonesia baru mencapai jumlah 19 porsi saji per kapita per tahun dan termasuk yang paling rendah di Asia. Dia berharap, kehadiran Freshtea dapat meningkatkan konsumsi tersebut dan pada gilirannyameningkatkanrevenueperusahaan. Di tempat terpisah, Bambang Chriswanto, National Corporate Affairs Manager PT Coca-Cola Amatil Indonesia mengatakan, tujuan pihaknya menyediakan Freshtea dalam kemasan santai tak lain ingin memberikan alternatif pilihan bagi konsumen terutama konsumen yang memiliki karakteristik aktif dan kerap melakukan perjalanan.“Awalnya kita memang hanya menyediakan Freshtea dalam kemasan isi ulang atau botol. Namun seiring dinamika kebutuhan konsumen yang memiliki karakteristik seperti disebutkan di atas, kami melihat bahwa konsumen perlu diberialternatif,”katanya. Ditambahkan, gaya hidup konsumen dalam menikmati teh ternyata telah berubah. Di sela-sela kegiatan aktifnya seperti berwisata konsumen masih ingin menikmati teh. Oleh karena itu Freshtea melihat ini sebagai peluang yang tidak cocok dimasuki Freshtea kemasan isi ulang yang relatif ada kekurangannya dari segi kepraktisan.Dari 10 pabrik yang memproduksi Freshtea, baru pabrik di Cibitung, Bekasi, yang menghasilkan kemasan santai dengan kapasitas produksi 1000 kemasan per menit. Bambang mengatakan, respon konsumen terhadap Freshtea dalam kemasan santai cukup baik, yang terefleksi pada pertumbuhan penjualan yang cukup tinggi kendati belum bisa menyamai penjualan Freshtea dalam kemasan isi ulang. Namun ini katanya semata-mata hanya masalah timing. “Soalnya, kemasan isi ulang lebih dulu hadir ketimbang kemasan santai. Ke depan, bukan tidak mungkin keduanya akan sama besarnya,” kata Bambang.Boleh dikata, kini Coca Cola bersaing head to head dengan Sosro yang mengusung teh botol dan Fruit Tea. Distribusi atau ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangatmengakar. Survei AC Nielsen beberapa waktu lalu menemukan availability Sosro mencapai 100 persen. Namun Coca-Cola juga tidak kalah kuat dalam saluran distribusi. Database Coca-Cola diketahui memiliki ratusan ribu warung pinggir jalan yang siap menjajakan produk Coca-Cola termasuk Freshtea. Maka menarik melihat persaingan di antara kedua pemain besar ini. Tinggal siapa yang menang dan siapa yang terjungkal.
2.ANALISA KASUS
Subsektor agroindustri memenuhi syarat sebagai industri yang memiliki daya saing yang kuat dalam jangka panjang dan dapat menyerap tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Subsektor agroindustri merupakan jembatan yang kokoh untuk menghubungkan sektor pertanian yang tangguh dan sektor industri yang maju. Potensi sumber daya alam Indonesia, luas lahan yang ada, kondisi alam, serta letak Indonesia yang berada di kawasan tropis merupakan keunggulan bagi negara kita untuk mengembangkan agroindustri.
Keadaan tersebut memungkinkan untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan-bahan agroindustri, dari sekian banyak perusahaan terutama yang bergerak dibidang agroindustri, PT. Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (Soft drink) teh, salah satu produk yang dihasilkan ialah teh dalam kemasan botol dengan merk Teh Botol Sosro.
Sejak terjadinya krisis ekonomi moneter sejak bulan Juli 1997 yang menimbulkan berbagai perubahan dalam lingkungan perusahaan. Pada masa kondisi ini Sosro terpaksa menaikkan harga produk Teh Botol Sosro karena sebagian komponen Teh Botol Sosro masih menggunakan bahan baku impor, selain itu pada kondisi ini Sosro menghadapi suatu masalah baru yaitu menurunnya daya beli konsumen dan munculnya ancaman dari perusahaan pesaing yaitu Teh Hi-Ci, Teh Kita, Teh Bintang, Teh Giju, dan Teh 2 Tang yang mengancam pangsa pasar Sosro dengan cara mencoba masuk pada jalur distribusi Sosro. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak langsung situasi krisis terhadap volume penjualan Teh Botol Sosro kemudian juga untuk mengetahui strategi dan taktik pemasaran yang dilakukan oleh pihak Sosro di PT. Saranasangga Mekarluhur-Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara sengaja (purposive) kepada nara sumber yang bergerak pada bidang pemasaran di PT. Saranasangga Mekarluhur-Jawa Barat, serta melalui observasi langsung di wilayah Bandung, selain itu untuk gambaran penjualan Teh Botol Sosro pada periode sebelum masa krisis (tahun 1995-1997) dan pada masa krisis (tahun 1997-2001) digunakan analisis Trend dengan menggunakan analisis Trend debgab persamaan Y = a bx.
Periode sebelum krisis (tahun 1995-1997) menghasilkan persamaan dan pada periode masa krisis (tahun 1998-2001) menghasilkan persamaan garis . Jika dilihat nilai b pada kedua periode tersebut terdapat perbedaan yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu mencolok, hal ini membuktikan bahwa perusahaan Sosro mampu mempertahankan pertumbuhan penjualannya walaupun pada masa krisis. Dari hasil penelitian di PT. Saranasangga Mekarluhur sebagai perwakilan Sosro di Bandung, tetap memilih bertahan, menitikberatkan aktivitas pemasaran pada sasaran yang telah dikuasai (pelanggan), begitu pula dengan strategi dan taktik pemasaran Sosro dalam situasi krisis juga ditekankan pada upaya mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Selain itu pihak Sosro juga selalu memantau otlet-otlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro.
DeskripsiAlternatif : Subsektor agroindustri memenuhi syarat sebagai industri yang memiliki daya saing yang kuat dalam jangka panjang dan dapat menyerap tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Subsektor agroindustri merupakan jembatan yang kokoh untuk menghubungkan sektor pertanian yang tangguh dan sektor industri yang maju. Potensi sumber daya alam Indonesia, luas lahan yang ada, kondisi alam, serta letak Indonesia yang berada di kawasan tropis merupakan keunggulan bagi negara kita untuk mengembangkan agroindustri. Keadaan tersebut memungkinkan untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan-bahan agroindustri, dari sekian banyak perusahaan terutama yang bergerak dibidang agroindustri, PT. Sinar Sosro merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang sukses mengolah minuman ringan (Soft drink) teh, salah satu produk yang dihasilkan ialah teh dalam kemasan botol dengan merk Teh Botol Sosro.
Sejak terjadinya krisis ekonomi moneter sejak bulan Juli 1997 yang menimbulkan berbagai perubahan dalam lingkungan perusahaan. Pada masa kondisi ini Sosro terpaksa menaikkan harga produk Teh Botol Sosro karena sebagian komponen Teh Botol Sosro masih menggunakan bahan baku impor, selain itu pada kondisi ini Sosro menghadapi suatu masalah baru yaitu menurunnya daya beli konsumen dan munculnya ancaman dari perusahaan pesaing yaitu Teh Hi-Ci, Teh Kita, Teh Bintang, Teh Giju, dan Teh 2 Tang yang mengancam pangsa pasar Sosro dengan cara mencoba masuk pada jalur distribusi Sosro. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak langsung situasi krisis terhadap volume penjualan Teh Botol Sosro kemudian juga untuk mengetahui strategi dan taktik pemasaran yang dilakukan oleh pihak Sosro di PT. Saranasangga Mekarluhur-Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara sengaja (purposive) kepada nara sumber yang bergerak pada bidang pemasaran di PT. Saranasangga Mekarluhur-Jawa Barat, serta melalui observasi langsung di wilayah Bandung, selain itu untuk gambaran penjualan Teh Botol Sosro pada periode sebelum masa krisis (tahun 1995-1997) dan pada masa krisis (tahun 1997-2001) digunakan analisis Trend dengan menggunakan analisis Trend debgab persamaan Y = a bx.
Periode sebelum krisis (tahun 1995-1997) menghasilkan persamaan dan pada periode masa krisis (tahun 1998-2001) menghasilkan persamaan garis . Jika dilihat nilai b pada kedua periode tersebut terdapat perbedaan yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu mencolok, hal ini membuktikan bahwa perusahaan Sosro mampu mempertahankan pertumbuhan penjualannya walaupun pada masa krisis. Dari hasil penelitian di PT. Saranasangga Mekarluhur sebagai perwakilan Sosro di Bandung, tetap memilih bertahan, menitikberatkan aktivitas pemasaran pada sasaran yang telah dikuasai (pelanggan), begitu pula dengan strategi dan taktik pemasaran Sosro dalam situasi krisis juga ditekankan pada upaya mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Selain itu pihak Sosro juga selalu memantau otlet-otlet Sosro dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro.
Trik Teh Botol Merakit Market Share
Penjualan lewat pedagang kaki lima masih menjadi unggulan dalam merebut pasar. Menyebut teh botol yang terbayang pertama adalah Teh Botol Sosro. Setelah itu diikuti oleh merek-merek lainnya. Seperti Frestea, Tekita, Lipton Ice, Hi-C. Yang tampak menonjol berkampanye iklan adalah Sosro dan Freste. ''Apapun makanannya, minumnya teh botol Sosro.'' Iklan itu yang berulang kali muncul di layar televisi dan media cetak. Bahkan, belakangan saat kampanye presiden, iklan itu diplesetkan oleh salah satu calon. Frestea beriklan dengan cara testimoni.
Melalui selebritis tenar teh botol yang diproduksi oleh perusahaan Coca Cola bekerja sama dengan Nestle ini menampilkan kesaksian konsumen yang merasakan teh dalam botol yang ditutup kemasan botolnya. Kembali ke iklan Sosro. Iklan tersebut seakan menegaskan bahwa minuman teh sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan setiap kali seseorang makan, terutama di luar rumah. Bila sebelumnya hanya bisa dinikmati di rumah-rumah makan, atau warung, tanpa disadari sejak 30 tahun lalu teh itu dapat dijumpai di jalan raya dalam kemasan botol. Bahkan teh tidak hanya sebagai penawar dahaga, di berbagai acara resmi teh menjadi minuman alternatif selain air mineral. Bertambahnya penduduk juga membuat pangsa pasar bisnis minuman teh ini melar. Teh botol Sosro, yang menjadi pionir bisnis teh dalam botol, menguasai sebagian besar pasar yang ada. Munculnya Lipton Ice Tea, Hi-C, hingga Frestea belum mampu menggoyahkan posisi Sosro. ''Persaingan yang paling menarik di Indonesia adalah teh,'' komentar Taufik, staf peneliti MarkPlus&Co. Menurutnya, persaingan pertama adalah bisnis air mineral, diikuti teh, dan soft drink berkarbonansi di posisi ketiga. Kompetisi teh disebut menarik karena Coca Cola sudah 70 tahun beroperasi di Indonesia tapi membesarkan pasarnya relatif tidak sukses. Ia masih kalah dibanding dengan teh atau air mineral. Ini berbeda dari kondisi di AS di mana Coca Cola lebih dominan. Di Indonesia Coca Cola dan Pepsi memiliki produk air mineral juga. Coca Cola membeli Ades, Pepsi mempunyai Tekita. Bisa jadi itu ada hubungannya dengan selera makan terhadap daging. Selera orang orang Filipina dan Thailand, misalnya, berbeda dari orang Indonesia. Di kedua negara tersebut orang makan daging sapi dan daging babi. Sehingga, minuman karbonansi atau alkohol menjadi pelengkap yang pas. Inilah mengapa penetrasi minuman berkarbonasi di sana sudah lebih tinggi dibanding Indonesia. Sementara itu orang Indonesia lebih menyukai daging ayam, atau ikan yang lebih lunak.
Sedangkan daging sapi dan kambing kurang disukai. Walau demikian, penjualan minuman berkarbonasi di beberapa wilayah seperti Manado atau Bali cukup tinggi. ''Di Manado pada saat Natalan orang menyimpan Coca Cola sampai ber-krat-krat (kotak dari plastik). Teh botol di sana bisa kalah,'' kata Taufik memberikan contoh. Menurut data, seperti dikutip Taufik, market share Sosro lebih dari 75 persen. Frestea, yang berupaya mengadopsi teh yang cocok di pasar Indonesia, meraih belasan persen. Teh botol Hi-C, yang merupakan produk Coca Cola, juga pernah diluncurkan tapi tidak cocok. Teh Sosro, karena datang lebih awal dan rasanya dianggap pas, akhirnya menjadi standar. Baunya dianggap 'normal.' Sementara Frestea disenangi oleh orang-orang tertentu, namun bagi sebagian orang lainnya rasa wangi melati menjadi masalah.

Tuesday, November 30, 2010

Apa Kontribusi Dunia Bisnis bagi Disaster Management?

Ketika badai Katrina menghantam dan meluluhlantakkan kota indah New Orleans beberapa tahun silam, segenap jajaran pemerintah AS yang bertanggungjawab menangani bencana mengalami kepanikan dan gagal dalam mengambil tindakan penanggulangan yang responsif.

Namun persis pada momen itu, sejumlah perusahaan besar Amerika bergerak cepat dan serentak memberikan respon. Perusahaan Fedex yang ahli dalam logistik langsung bergerak dan dalam hitungan jam mampu mendistribusikan bantuan bagi jutaan penduduk yang terkena kemalangan. Sementara perusahaan retail raksasa Walmart langsung menginstruksikan jaringan gerainya disekitar kejadian bencana untuk memasok ribuan item bahan makanan secara gratis bagi para korban.

Tanpa banyak cakap, para ahli logistik yang bekerja sebagai karyawan di kedua perusahaan itu bahu membahu menolong ribuan korban yang terjebak dalam badai. Banyak pengamat yang tertegun dengan kecepatan kedua perusahaan itu dalam mengelola logistik dan supply chain bagi daerah bencana. Sebagian yang lain lantas menyebut kisah heroisme mereka dalam tragedi badai Katrina itu sebagai contoh terbaik tentang bagaimana menjalankan disaster management (atau manajemen kebencanaan).

Kini ketika negeri ini diguncang dengan badai tsunami di Mentawai dan abu vulkanik telah meluluhlantakkan kota Jogjakarta, kita mungkin merindukan langkah responsif semacam itu. Tentu saja sejumlah organisasi bisnis (perusahaan) telah melakukan inisiatif untuk membantu bencana itu. Namun sayang sebagian besar tindakannya masih tergolong konvensional dan kuno. Yang paling klise adalah ini : banyak perusahaan (media, bank, perusahaan minyak, dll) yang lalu beramai-ramai membuka dompet bencana untuk menyalurkan bantuan. Bagus juga inisiatif semacam ini, but that’s not enough.

Dalam konteks itulah maka muncul gagasan untuk mengkombinasikan kegiatan Corporate Social Responsibility (atau CSR) dengan inisiatif Disaster Management. CSR kita tahu kini makin menyeruak menjadi tema penting bagi keberlanjutan dunia bisnis. Nah disini kita punya dua inisiatif penting yang mungkin layak ditimbang kala kita mau mensinergikan kegiatan CSR dengan disaster management.

Inisiatif pertama : memasukkan program disaster management yang terpadu sebagai bagian dari program CSR. Kini ditengah beragam program CSR (beasiswa pendidikan, bantuan modal usaha, penghijauan taman kota, dll) nyaris tidak ada satu perusahaan yang memasukkan item mengenai disaster management sebagai salah satu program unggulannya.

Kita membayangkan ada sejumlah perusahaan yang berinisiatif membentuk tim disaster management yang terlatih dengan segenap perangkat pendukunganya; dan sewaktu-waktu dengan cepat akan bergerak ke daerah bencana sebagai bagian dari CSR perusahaan.

Demikianlah misalnya kita membayangkan perusahaan United Tractrors (produsen traktor dan buldozer) mempunyai tim disaster management. Lalu persis ketika desa di Sleman tersapu abu vulkanik, mereka dengan cepat menyiapkan satu tim buldozer lengkap dengan sopirnya yang trampil untuk bergerak menuju lokasi.

Atau kita membayangkan Pertamina mempunyai tim disaster management yang solid sebagai bagian dari CSR. Dan ketika ribuan pengungsi di Cangkringan kekurangan pasokan air, segera ratusan truk tim disaster management Pertamina datang memasok ribuan liter air bersih – lengkap dengan sistem manajemen distribusinya. Tidakkah langkah-langkah seperti ini jauh lebih keren dibanding sekedar membuka dompet bencana?

Inisiatif kedua : perusahaan tidak hanya cukup memberikan donasi uang atau dompet bantuan. Sebagai bagian dari CSR, ada yang lebih penting dari itu, yakni : memberikan bantuan human capital (brain capacity) dan keahlian manajerial. Banyak perusahaan yang mempunyai manajer handal dalam bidang logistik, civil engineering, supply chain dll. Lalu mengapa mereka tidak mengirimkan para manajer terbaiknya terjun ke lokasi, menyiapkan distaster management yang terkoordinasi rapi demi menolong para korban bencana?

Dan persis langkah semacam itulah yang dulu dilakukan oleh Fedex dan Walmart. Detik ketika badai Katrina menyerbu, mereka langsung mengirimkan para manajer terbaiknya dalam bidang logistik ke lokasi bencana; dan membebaskan mereka semua dari rutinitas tugas kantor. Puluhan manajer lainnya juga diberikan cuti gratis dan langsung diminta menjadi sukarelawan untuk total bekerja membantu korban bencana. Ditopang oleh keahlian manajerial dan sistem logistik yang profesional, para manajer ini dengan sigap mampu mengelola bencana dengan sangat rapi dan teratur.

Demikianlah dua inisiatif kunci yang bisa dilakukan untuk mensinergikan kegiatan CSR dengan Disaster Management. Kalau saja inisiatif penting ini dilakukan, mungkin reputasi perusahaan akan menjadi kian harum. Namun ada yang lebih penting lagi : karyawan menjadi sangat bangga bekerja di sebuah perusahaan yang peduli dengan tugas-tugas kemanusiaan yang mulia nan luhur.

Dulu, selepas menunaikan tugasnya yang heroik menyelamatkan korban Katrina, puluhan karyawan Fedex saling berangkulan dan meneteskan air mata. We are proud to be members of Fedex, begitu pekik mereka dengan penuh keharuan. Bangga karena selesai menjalankan tugas kemanusiaan yang di-support penuh olah perusahaanya.

Tidakkah itu merupakan sumber motivasi yang amat kuat untuk membangun SDM yang tangguh dan berhati mulia ?

sumber: http://strategimanajemen.net/2010/11/08/apa-kontribusi-dunia-bisnis-bagi-disaster-management/

Session 9-10

1. Mengapa goal/tujuan sangat penting dalam manajemen?
* Memberikan arah terhadap proses-proses esensiil perusahaan.
* Elemen utama dalam strategi perencanaan
* Menyediakan dasar implementasi dan pengawasan
* Arah umum bagaimana aktivitas-aktivitas dilakukan

2. Apakah yang dimaksud dengan knowledge goal?
Knowledge goal merupakan bagaimana suatu perusahaan mencapai goal perusahaan dengan memanfaatkan knowledge sebagai asset terpenting perusahaan.

3. Jelaskan perbedaan operational dan strategic knowledge goal.
* Operational Knowledge Goal merupakan sasaran jangka pendek yang telah dipecah berdasarkan Strategic Knowledge Goal. Tingkat pencapaian dari operational knowledge goal biasanya lebih mudah diukur karena sifatnya yang praktis, nyata dan jelas. Goal secara operasional menggambarkan tentang optimalisasi atau pemaksimalan penggunaan yang infrastruktur yang ada khususnya dalam dukungan ke KM.
Contoh :
pencapaian strategic jangka panjang untuk membuat mobil berbahan bakar nabati diperlukan adanya pihak operasional untuk melaksanakan strategi tersebut, baik secara teori melalui informasi dan pengetahuan yang dikumpulkan dari para ahli, juga mempraktekan informasi dan pengetahuan tersebut dalam percobaan pembuatan mobil berbahan bakar nabati. Selain itu, informasi dari pelanggan tentang kebutuhan mobil yang diperlukan juga harus dikumpulkan. Berdasarkan hasil dari pengetahuan yang ada, percobaan praktek pembuatan mobil dan informasi dari pelanggan, diharapkan menjadi langkah – langkah operasional dalam jangka pendek untuk mencapai strategic knowledge goal di masa yang akan datang.
* Strategic Knowledge Goal adalah Knowledege Goal yang mempunyai sasaran untuk mengarah ke pengaruh dan posisi perusahaan di pasar dan persaingan dalam jangka waktu yang panjang. Untuk mencapai sasaran jangka panjang pada strategic knowledge goal, biasanya goal akan dipecah menjadi beberapa sasaran jangka pendek. Sasaran jangka pendek tersebut terdapat pada operasional knowledge goal. Fokus perusahaan pada Strategic Knowledge Goal mencakup tiga hal, yaitu :

1. Inovasi
Pada tahap inovasi ini, fokus yang dilakukan oleh perusahaan adalah menciptakan ide atau produk baru untuk digunakan di masa yang akan datang yang berguna bagi pengaruh dan posisi perusahaan di persaingan pasar. Tentunya proses penciptaan ide atau produk baru tersebut merupakan rencana jangka panjang perusahaan.
Contoh :
Dalam kurun waktu 10 tahun ke depan suatu perusahaan otomotif ingin menciptakan mobil inovasi terbaru yang berbahan bakar tumbuh – tumbuhan. Untuk mencapai inovasi tersebut, perusahaan otomotif harus mengumpulkan segala informasi tentang penciptaan mobil berbahan dasar tumbuh – tumbuhan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dilihat dari fungsinya, inovasi tersebut diturunkan dari strategi perusahaan yang sudah ada (base on existing strategy) karena tetap dalam pembuatan mobil sebagai produk utama perusahaan, namun menambahkan ide terbaru yaitu penggunaan bahan bakar tumbuh – tumbuhan. Target perusahaan otomotif tersebut jika dilihat dari jenis keahlian yang ingin diperoleh dalam jangka waktu yang panjang adalah menjadi perusahaan otomotif nomor satu di dunia dengan bahan bakar nabati yang irit dan ramah lingkungan. Target tersebut diharapkan akan menjadi core bisnis perusahaan di masa yang akan datang.

2. Efisiensi Operasi
Goal yang telah direncanakan dalam strategic knowledge goal ini biasanya diikuti dengan penjelasan tata cara atau sistem kerja yang merupakan pengetahuan inti dari perusahaan guna pencapaian goal tersebut. Tata cara dan sistem kerja yang telah dijabarkan, diharapkan dapat menghasilkan operasional perusahaan yang efektif dan efisien.

3. Pelayanan Pelanggan
Pelanggan merupakan fokus yang penting bagi perusahaan. Produk dengan inovasi tercanggih sekalipun, jika tidak ada dukungan dari pelanggan, maka tidak akan berarti apa – apa. Untuk menjual produknya, perusahaan harus dapat memetakan pelanggan dari mana saja yang diperkirakan akan mengkonsumsi produk tersebut, setelah itu berikanlah informasi tentang produk sebaik – baiknya pada saat promosi kepada pelanggan dan sediakan pelayanan terbaik setelah produk tersebut terjual.

Selain Fokus perusahaan pada Strategic Knowledge Goal diatas, perlu dilihat juga mengenai matriks kompetensi untuk memetakan hasil analisis terhadap knowledge yang ada diperusahaan. Pada matriks ini, dapat dilihat kompetensi penting yang belum digunakan sebagai prioritas untuk digunakan. Kompetensi yang mempunyai potensi untuk mengangkat perusahaan harus dikejar dan diterapkan, sedangkan untuk kompetensi umum yang mudah didapatkan lebih baik di outsource saja sedangkan kompetensi dasar yang umum di industri harus dipikirkan untuk menjaga dan melakukan revalue untuk memberi tingkat yang lebih tinggi.

4. Mengapa knowledge harus dibuat transparan?
Knowledge dibuat transparan agar komunikasi dan infrastruktur yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

5. Apa perbedaan strategic programming dan strategic planning?

* Strategic programming merupakan corak umum programming untuk memproses data seperti terminologi atau struktur objek. Jantung dari pencapaian ini merupakan pemisahan terhadap 2 kekhawatiran yaitu dasar komputasi pemrosesan data atau skema traversal.
* Strategic planning adalah perencanaan untuk jangka panjang yang menentukan masa depan perusahaan. Oleh karena itu maka strategic planning yang tepat sangatlah penting bagi perusahaan. Strategic planning memberikan arahan mengenai apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dan bagaimana mencapainya. Selain itu, strategic planning merupakan kegiatan manajemen tingkat atas (top level management), yang meliputi proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan, dan penentuan strategi.

Session 7-8

1. Apa yang dimaksud dengan knowledge?
Knowledge didefinisikan dalam kamus oxford sebagai keahlian, dan kemampuan yang didapatkan oleh seseorang melalui penglaman ataupun pendidikan, baik teori maupun praktik dari suatu subyek pembelajaran. Knowledge menurut buku “Managing Knowledge–Gilbert Probst, Steffen Raub, Kai Romhardt” hal. 24 adalah seluruh badan dari pengertian/kesadaran dan kemampuan dimana tiap individu gunakan untuk memecahkan masalah. Termasuk juga didalamnya teori dan praktik.

2. Sebutkan hambatan/barrier pada transfer knowledge?

1. Hambatan dalam transfer knowledge menurut buku “Managing Knowlede–Gilbert Probst, Steffen Raub, Kai Romhardt” hal. 192 adalah hambatan individu dan hambatan kebudayaan.
2. Keterbatasan waktu dalam transfer Knowledge yang tidak memungkinkan transfer knowledge secara utuh
3. Perbedaan kemampuan tiap individu dalam penyerapan Knowledge
4. Sarana yang terbatas
5. Akses sumber knowledge terbatas.
6. Kurangnya kepercayaan
7. Pebeaan kebudayaan, kosa kata, dan referensi.
8. Pengahargaan dan status perginya ke pemilik knowledge.
9. Tidak adanya toleransi untuk kesalahan atau kebutuhan akan pertolongan

3. Apa fungsi dari tool Netmeeting?
Fungsi dari Netmeeting adalah memungkinkan untuk dapat berdiskusi secara online antar individu dan individu atau bahkan dalam suatu kelompok berisikan lebih dari satu individu dan dengan tempat berdiskusi berbeda beda (tidak dalam satu ruangan yang sama)

4. Apa yang dimaksud dengan corporate memory?
Corporate memory adalah badan total dari data, informasi, dan Knowledge (ilmu pengetahuan) yang dibutuhkan untuk mengantar sasaran strategis dan tujuan dari suatu perusahaan. Selain itu corporate memory merupakan sebuah representasi secara nyata, jelas, dan tegas dari knowledge dan informasi dalam sebuah organisasi

5. Apa yang anda ketahui mengenai competitive advantage?
Competitive advantage menurut Kotler (1996) adalah keunggulan dibandingkan dengan pesaing yang diperoleh dengan menyampaikan nilai yang lebih besar pada pelanggan, harga yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai walaupun dengan harga yang lebih tinggi. Jadi, intinya adalah daya saing suatu perusahaan dalam menawarkan keuntungan dari suatu produk atau jasa yang dijual dibandingkan dengan pesaing lainnya dalam rangka mendapatkan pelanggan.

Wednesday, November 3, 2010

“Too often we underestimate the power of a touch, a smile, a kind word, a listening ear, an honest compliment, or the smallest act of caring, all of which have the potential to turn a life around.” Leo F. Buscaglia

Tuesday, November 2, 2010

" Remember, the greatest gift is not found in a store nor under a tree, but in the hearts of true friends."  Cindy Lew

Monday, November 1, 2010

Session 2-6

Session 2-6 (a)
1. Mengapa level pengambilan keputusan membutuhkan knowledge?
a. Knowledge merupakan asset non-material sebagai salah satu indikator penentuan “goodwill” selain customer relationship, company’s market reputation dan information technology.
b. Pengembangan knowledge secara dinamis memberikan kesempatan yang baru sehingga membuat setiap level organisasi mampu berkompetisi.
c. Knowledge dibutuhkan manajer sehingga mampu mengambil keputusan dan tindakan yang sesuai dengan perubahan
2. Pelajari mini case 1, mini case 2 dan mini case 3

3. Buat summary dari setiap mini case
Mini case 1 – The limitations of 100 case histories of industrial mergers (DalmlerChrysier)
1. Apa saja masalah yang dihadapi dalam penggabungan itu baik dari tingkat Top, Middle maupun Low
Yang dihadapi dalam penggabungan tersebut baik dari tingkat Top, Middle, maupun Low adalah sebagai berikut:Di tingkat top terdapat ketidak cocokan manajemen style, Manager Jerman lebih menyukai membaca 50 halaman dokumen sebelum meeting sedangkan Manajer Amerika melakukan lebih banyak bicara dan menginginkan lebih sedikit dokumentasi sebelum meeting. Di tingkat middle dan low terdapat perbedaan style seperti tentang laporan presentasi. Secara umum masalah yang dihadapi adalah perbedaan style ataupun cara kerja antara 2 pihak dari Negara yang berbeda, sehingga masing-masing pihak membawa culturenya masing-masing.
2. Apa yang melatarbelakangi hal tersebut bisa terjadi (point 1)
Yang melatarbelakangi hal tersebut bisa terjadi adalah adanya perbedaan style ataupun culture antara 2 pihak dari Negara yang berbeda. Setiap Negara membawakan culturenya dan stylenya masing-masing dalam penggabungan perusahaan ini.
3. Apa strategi untuk mengatasinya
Strategi yang cocok adalah ketika dalam penggabungan perusahaan cara ataupun style dalam bekerja yang dilakukan adalah menggunakan prosedur dan peraturan yang standard di dunia internasional yang tentunya sudah merupakan best practice.

Mini case 2 – Beer Game Mengamuk
1. Apa masalah sebenarnya yang anda lihat terjadi antara pihak hotel dan pelanggannya tersebut
Jawab.
Masalah sebenarnya yang terjadi antara pihak hotel dan pelanggannya adalah:
a. Seorang penghuni hotel yang mengeluh tentang sabun batangan yang ditinggalkan di kamar mandinya, karena dia sudah membawa sabun mandi sendiri.
b. Pelayannya sudah berganti, karena pelayan sebelumnya sedang cuti. Dan pelayan pengganti tidak mengetahui kebiasaan dan keinginan penghuni hotel tersebut.
c. Setelah penghuni hotel mengeluh mengenai sabun yang di tempatkan di kamar mandi, maka pengurus rumah tangga mengambil semua sabun yang ada di kamar penghuni hotel sehingga sabun mandi dial yang dibeli sendiri oleh penghuni hotel juga ikut terambil.
d. Penghuni hotel complain karena sabun mandi dialnya hilang sehingga pengurus rumah tangga mengembalikan semua sabun yang diambil tadi tanpa sepengetahuan pelayan pengganti. Pelayan pengganti membawa sabun sebanyak yang diambil oleh pengurus rumah tangga karna pengurus rumah tangga tidak memberi tahu kepada pelayan bahwa sabun sudah dikembalikan
2. Asumsikan informasi tersebut sampai dalam bentuk potongan sesuai dengan email yang dituju. Apa kesalahan orang-orang dalam hierarki tersebut ?
Jawab.
Kesalahan orang-orang dalam hierarki tersebut adalah:
a. Penghuni hotel tidak memberitahu kepada pelayan pengganti dan pelayan rumah tangga bahwa dia telah membeli sendir sabun mandi deal.
b. Pelayan tetap tidak memberitahu kebiasaan ataupun keinginan dari pelayan hotel, dan begitu juga dengan pelayan pengganti tidak menanyakan kebiasaan atau keinginan pelayan hotel.
c. Pelayan rumah tangga tidak memberitahu bahwa dia sudah mengembalikan sabun yang diambil kepada pelayan pengganti
d. Asisten manager tidak mengetahui kebiasaan ataupun keinginan penghuni hotel sehingga ia hanya menjawab sesuai dengan aturan yang ada di hotel tersebut.
3. Apa solusi yang anda tawarkan agar permasalahan serupa tidak akan terjadi lagi
Jawab.
Solusi yang saya tawarkan agar permasalahan serupa tidak akan terjadi lagi adalah:
a. Setiap level dalam manajemen perhotelan harus terkomunikasi dengan baik sehingga tidak terjadi miscommunication. Jadi seluruh lapisan harus mengetahui apa yang terjadi dengan custumer, lapisan paling bawah melaporkan masalah yang terjadi ke level yang lebih tinggi, sehingga setiap level mengetahui masalah yang terjadi dan dapat dicari solusi untuk masalah tersebut.
b. Manajemen hotel harus mencatat atau merecord data dan kebiasaan penghuni hotelnya, sehingga customer hotel mendapatkan perlakuan special. Dan pelayan harus mengetahui setiap record ataupun catatan atas penghuni hotel.

Mini case 3 – Taco
1. Apa pandangan Taco tentang KM
Pandangan TACO tentang KM yaitu Bahwa KM merupakan salah satu asset terpenting di dalam sebuah perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai fasilitas yang diberikan oleh TACO yaitu sebagai berikut.
a. Adanya pusat belajar yang terdiri dari kelas, lab computer, perpustakaan, dan ruang konferensi.
b. Memberikan kesempatan belajar bagi para mahasiswa berprestasi di sekitar TACO dan juga memberikan mereka kursus-kursus
c. Memberikan pelatihan bagi karyawan berupa materi standard dan ringkas berupa program orientasi, latihan kebakaran dan keamanan, pengenalan product TACO, dsb.
2. Kira-kira apa harapan Taco dengan mengadakan berbagai pelatihan tersebut
Jawab.
Harapan Taco dengan mengadakan berbagai pelatihan tersebut adalah agar semua karyawan memiliki skill dan kemampuan yang baik dan dapat membuat perusahaan menghasilkan produk yang dengan kualitas dan kuantitas yang maksimal sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasar. Dengan skill dan kemampuan yang baik tersebut diharapkan perusahaan dapat lebih berkembang lagi secara berkesinambungan.
3. Kalau anda diposisi John Hazer White, akankah anda melakukan hal yang sama atau ada strategi yang lain
Jawab.
Ya, saya akan melakukan hal yang sama karena KM adalah asset yang sangan berharga dan sangat penting di dalam keberadaan dan kemajuan sebuah perusahaan.
4. Apa pendapatmu tentang strategi Taco di masa krisis
Jawab.
Pendapat saya tentang strategi Taco di masa krisis adalah bahwa Taco berani di dalam menghadapi resiko yang akan dihadapi jika strategi yang dijalankan salah. Tetapi berkat KM perusahaan tersebut akhirnya berhasil juga untuk bertahan dan bahkan semakin berkembang.
5. Apa hal penting yang bisa dipelajari
Jawab.
Hal penting yang bisa dipelajari adalah bahwa knowledge yang diberikan dapat mempertahankan eksistensi dari suatu perusahaan di masa krisis, karena seluruh lapisan pendukung di dalam perusahaan telah dibenahi dengan kemampun yang baik dari setiap pelatihan ataupun training yang diberikan oleh perusahaan. Dengan knowledge tersebut Taco bahkan bisa berkembang dan semakin maju. Dan perusahaan tersebut menjadi lebih inovatif di dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.

Session 2-6 (b)
1. Bagaimana sebuah knowledge dapat meningkatkan “goodwill” perusahaan?
Goodwill merupakan salah satu dari unsur perusahaan. Menurut S.J. Foekuma Andree, Goodwill adalah benda ekonomis yang tidak bertubuh , yang terjadi dari hubungan perusahaan dengan para langganannya dan kemungkinan perkembangan yang akan datang. Goodwill itu dapat dipindahtangankan bersama dengan urusan perusahaan dan menjelma dalam balance sebagai laba.Goodwill menampakkan dirinya dalam balance (neraca) sebagai laba atau keuntungan dan bukan kerugian dan dapat digambarkan sebagai nilai lebih (meerwaarde) perusahaan. Terjadinya Goodwill dapat disebabkan :
1. Hubungan baik antara perusahaan dan para konsumen.
2. Manajemen perusahaan yang baik, sistematis dan efisien.
3. Tempat perusahaan atau penjualan yang strategis.
4. Iklan yang tepat dan menarik para konsumen.
5. Hasil produksi yang bermutu tinggi, memnuhi selera konsumen dengan harga yang layak.
6. Pelayanan dari staff atau karyawan perusahaan yang menarik dan memuaskan konsumen.

Sebuah knowledge dapat meningkatkan kebaikan suatu perusahaan adalah dengan :

* Sebuah organisasi akan dapat mengikuti perkembangan bisnis dan teknologi dengan memanfaatkan knowledge sebagai modal untuk melakukan research untuk kreasi dan inovasi product atau layanan dalam menginkatkan keuntungan organisasi tersebut, sehingga organisasi itu tetap exist dan mempuyai goodwill
* Membuat keuntungan perusahaan meningkat dengan adanya knowledge untuk mendapatkan hal tersebut.
* Pengembangan knowledge yang dilakukan secara dinamis akan memberikan sebuah kesempatan untuk perusahaan dapat berkompetisi dengan pesaingnya
* Menjaga hubungan perusahaan dengan perusahaan lain dengan knowledge di bidang hubungan (relationship)
* Dengan adanya knowledge sebuah organisasi akan dapat mengembangkan keterampilannya dalam bidang relasi dan sosialisasi baik intern perusahaan atau extern perusahaan

2.Apa yang dimaksud dengan intellectual asset?

Intellectual asset atau Aset Intelektual adalah sebuah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan(skills) dari karyawan sebuah perusahaan yang dapat digunakan(asset) atau bermanfaat di masa sekarang maupun masa akan datang berupa non-material.

3. Jelaskan mengapa knowledge semakin dibutuhkan?
Knowledge (Ilmu Pengetahuan) semakin dibuktuhkan karena beberapa hal yakni:

* Ilmu pengetahuan adalah kunci untuk segala sesuatu
* Semakin berkembangnya teknologi maka persaingan yang semakin ketat, sehingga dibutuhkan knowledge sehingga tidak tertinggal dari pesaing yang lain
* Knowledge terorganisir dengan baik adalah asset yang sangat berharga karena dapat memberikan keutungan besar.
* Knowledge dapat menciptakan peluang-peluang baru dalam berkompetisi.
* Knowledge dapat meningkatkan goodwill sebuah organisasi.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan organizational learning!


Organizational learning adalah sebuah area dari Ilmu pengetahuan(knowledge) yang termasuk dalam teori organizational (Organizational Theory) yang mempelajari model-model dan teori mengenai bagaimana suatu perusahaan belajar dan beradaptasi.

Beberapa dimensi perlu ada untuk menjadikan organisasi dapat terus bertahan. Organisasi seperti ini dinamakan organizational learning, karena dimensi-dimensi ini akan memungkinkan organisasi untuk belajar, berkembang, dan berinovasi. Dimensi-dimensi tersebut adalah
1) Model mental
2) System thinking
3) Shared Vision
4) Personal Mastery dan
5) Team Learning.

Kelima dimensi organizational learning ini harus hadir bersama-sama dalam sebuah organisasi untuk mempercepat proses organizational learning dan meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi pada perubahan dan mengantisipasi perubahan di masa depan.

5. Sebutkan keuntungan yang diperoleh pada peningkatan pelayanan dengan adanya tambahan knowledge.
Keuntungan yang diperoleh pada peningkatan pelayanan dengan adanya tambahan knowledge:

* Menaikan nilai suatu produk atau Jasa.
* Memberikan kenyamanan yang lebih kepada pelanggan dalam pelayanan perusahaan.
* Dapat menciptakan hubungan baik antara perusahaan dan customer.
* Menambah asset keuntungan.